Kapanlagi.com - Setelah menggelontorkan album perdana dengan hit single Jarum Neraka, kini Armita kembali menggebrak dengan single rock terbarunya berjudul Sudah. Memang gadis ini telah bisa merebut hati penggemar musik rock negeri ini yang telah rindu dengan kehadiran lady rocker seperti Nicky Astria yang notabene merupakan penyanyi asli lagu Jarum Neraka.Dengan suara beratnya, meski masih belia, namun Armita telah bisa membuat penggila musik cadas untuk melihat dan menikmati, meski pasar belum terlalu menghendaki.
"Rock mulai dilirik, itu menurut aku. Soalnya, dalam seminggu setelah kami unggah video klip lagu rock kami di Youtube, udah ada penambahan yang signifikan. Video musik jenis rock sudah sangat tinggi dilihat oleh publik. Minimal publik menghendaki biarpun pasar belum menerima terhadap musik rock," ujarnya saat ditemui di MU Café, Sarinah, Jakarta Pusat (25/4).
Dan sebagai batu loncatan untuk menuju album kedua, The Next Lady Rocker Indonesia ini merelakan singlenya untuk dilebur dalam sebuah album kompilasi yang berisi 10 penyanyi/band bertitel New Born Of Muzix Vol.2.
"Sebagai pancingan aja dulu, sebelum album kedua nanti," lanjutnya.
Namun saat ditanya akankah Armita membuat sebuah karya yang murni dari dirinya, gadis 13 tahun ini hanya menjawab singkat,
"Bikin lagu sendiri sangat sulit, soalnya butuh imajinasi yang tinggi. Tapi tentunya nanti akan terus belajar," pungkasnya. (kpl/ato/faj)

http://musik.kapanlagi.com/berita/armita-ikut-kompilasi-sebagai-pancingan-album-kedua.html


Kapanlagi.com - Liburan tengah semester sepertinya tidak digunakan Afgan Syah RezaAfgan gunakan untuk mengambil job nyanyi. untuk beristirahat selayaknya mahasiswa lainnya. Hal ini "Begitu ada hari libur sepuluh hari, tiap hari full nyanyi, kangen juga sama kerjaan," ujar Afgan.
"Sekarang lagi midbreak, libur tengah semester di isi semua jadwalnya, Selasa, Rabu, Kamis," imbuhnya saat dijumpai di Dahsyat RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (25/4).
Meski lelah harus bolak-balik Malaysia-Jakarta namun Afgan tetap menerima konsekuensi yang harus ditanggungnya. Dia tak ingin mengeluh dengan apa yang dilakukannya.
"Capek di perjalanan aja, kalau di airport harus ngantri imigrasi, ngurus bagasi segala macam. Kalau saya mengeluh bukan saatnya, salah kalau gitu, justru lebih fokuslah," paparnya.
Lebih lanjut Afgan mengatakan bahwa sebenarnya dia juga ingin liburan seperti mahasiswa lainnya. Namun dia tetap ingin menyeimbangkan antara karir dan pendidikannya.
"Saya sih pengennya liburan, saya senang banget dapat liburan, tapi ya kerja teruslah. Memang harus seperti itu menyeimbangkan karir dan pendidikan. Saat pengen jalan dua-duanya, frekuensi karir saya juga jadi jarang sih," terang Afgan yang juga mendapat tawaran untuk bernyanyi di sana.
"Ada beberapa di Malaysia tapi juga belum dalam waktu dekat, masih dalam tahap pembicaraan," tukasnya. (kpl/hen/faj)

http://musik.kapanlagi.com/berita/afgan-syah-reza-tetap-kerja-di-liburan-semester.html


Kapanlagi.com - Agung Yudha, drummer grup band Dewa 19 mengatakan tidak perlu izin Ahmad Dhani untuk bermain di Power Slaves. Dia belakangan diketahui kerap tampil bareng sebagai additional Power Slaves, begitu pun saat ditemui KapanLagi.com™ usai manggung di kota Tasikmalaya.

"Nggak apa-apa (main di band lain). Yang lainnya juga nggak perlu izin kok setahu saya. Main-main saja, nggak ada yang melarang," ujar Agung Yudha ditemui usai manggung bersama Power Slaves di alun-alun kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (24/04/2011) malam.
[Info untuk Anda: "Semua berita KapanLagi.com bisa dibuka di ponsel. Pastikan layanan GPRS atau 3G Anda sudah aktif, lalu buka mobile internet browser Anda, masukkan alamat: m.kapanlagi.com"]
Pilihan Agung untuk menjadi additional di Power Slaves adalah pilihan pribadi. Dia melakukan karena teman-teman lain di Dewa 19 juga banyak yang memiliki pekerjaan sampingan.
Seperti diketahui, Dhani sibuk dengan grup bandnya Triad dan juga label artis RCM. Sedangkan Andra kini tengah sibuk bersama Andra and The Backbone. Sedangkan YukePinochio. juga sibuk memproduseri grup band asuhannya,
"Salah satunya kenapa saya main di Power Slaves karena anak-anak Dewa 19 juga pada sibuk. Itu salah satunya saya gabung di Power Slaves. Mas Dhani tahu juga nggak apa-apa. Saya kayak begini karena Dewa 19 memang belum akan mengeluarkan album. Ya kita nggak tahu yah, karena sebuah band tanpa vokalis, bisa apa. Ya kita masih nunggu saja deh. Yang pasti sih, dalam waktu dekat, Dewa 19 nggak akan mengeluarkan album." ujar Agung.
Sejauh mana Agung akan terus menjadi additional Power Slaves? "Aku kan bukan orang baru di Power Slaves. Awalnya additional, dalam pembuatan album kelima dan menjadi member. Kedekatan kita lebih dari saudara. Saya kenal mereka jauh sebelum saya masuk Dewa 19," pungkasnya. (kpl/adt/dar)

http://musik.kapanlagi.com/berita/agung-yudha-merasa-tidak-perlu-izin-ahmad-dhani.html

Tuhan Selalu Punya Cara

Mazmur 105:40-41
“Mereka meminta, maka didatangkan-Nya burung puyuh, dan dengan roti dari langit dikenyangkan-Nya mereka. Dibuka-Nya gunung batu, maka terpancarlah air, lalu mengalir di padang-padang kering seperti sungai;”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 114; 1 Korintus 2; Hakim-Hakim 15-17

Saya sampai sekarang masih terkagum-kagum dengan peristiwa dimana Tuhan memelihara bangsa Israel di padang gurun selama 40 tahun. Menurut saya, sehebat atau secerdas apapun orang di dunia saat itu sepertinya tidak akan bisa melakukan apa yang dilakukan oleh Tuhan.

Alkitab mencatat bahwa selama masa berputar-putar, orang Israel tidak pernah kekurangan makan atau kehausan. Kebutuhan hidup mereka selalu terpenuhi. Bahkan tiang awan dan tiang api disediakan-Nya agar mereka tidak kepanasan ketika tengah hari atau kedinginan di malam hari. Dan menariknya, kisah dimana bagaiman Tuhan memelihara umat-Nya terus berlanjut di pasal-pasal selanjutnya bahkan hingga sekarang ini.

Tuhan tidak pernah kehabisan metode untuk memberikan pertolongan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya. Dia bisa menggunakan sebuah peristiwa, sekitar kita, atau manusia sendiri untuk menjaga kita di bumi ini. Tetap terpelihara adalah janji-Nya bagi Anda dan saya dan Dia takkan membiarkan apapun atau siapapun menghalangi hal tersebut.

Jadi, bila saat ada diantara Anda yang merasa seorang diri atau sedang dalam permasalahan yang berat, mari berdoalah kepada Tuhan. Mintalah pertolongan-Nya dan jalan keluar kepada-Nya. Percayalah, Dia selalu punya cara untuk membuat Anda bersukacita dan terjaga di bumi ini.

Tuhan punya ribuan cara agar umat-Nya tetap terpelihara di bumi. 

http://renungan-harian-kita.blogspot.com/2011/04/tuhan-selalu-punya-cara.html

Kehendak Diri Yang Keras

Kisah Para Rasul 3:19
"Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan"
 
Mazmur 85; Roma 13; Ulangan 17-18

Menjadi orang Kristen adalah peristiwa sekali untuk selamanya; kita bertobat dari dosa-dosa dan menyertakan hidup hanya kepada Kristus saja untuk keselamatan kita. Ketika kita bertobat, Allah membawa kita "keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib" (I Petrus 2:9).

Menjadi orang Kristen juga adalah pengalaman setiap setiap hari yang berlangsung terus menerus, proses seumur hidup dalam pertobatan dan iman setiap hari. Dari sanalah kehendak-kehendak kita masuk. Walaupun kita sudah bertobat dan Allah telah datang untuk hidup di dalam kita, sifat lama kita masih "hidup dan bergolak". Kehendak-kehendak kita yang keras masih menuntut untuk menempatkan diri terlebih dahulu melebihi Kristus.

Tidaklah mudah membawa kehendak-kehendak kita yang keras dalam penundukkan kepada Kristus. Namun bila kita melakukannya, maka kita akan seperti siput yang dikembalikan ke dalam cangkangnya. Kita akan mengalami stres dan ketegangan hidup akibat tidak berdamai dengan Allah, sebaliknya kita akan menemukan ketentraman di dalam hadirat-Nya.

Siapakah yang mengendalikan kehendak Anda hari ini? Anda ataukah Kristus?

Serahkan kehendak pribadi Anda di bawa kaki Yesus maka Dia akan memimpin jalan hidup Anda senantiasa.

http://renungan-harian-kita.blogspot.com/2011/04/kehendak-diri-yang-keras.html

Kekerasan Terhadap Anak


Ayat bacaan: Kolose 3:21
"Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya."
Ingat kisah tragis Arie Hanggara? Anak malang berusia 8 tahun ini tewas akibat penyiksaan yang dilakukan oleh orang tuanya sendiri dan menjadi berita heboh pada saat kejadiannya di tahun 1984. Seperti anak-anak lainnya mungkin Arie memiliki sifat bandel yang masih harus diarahkan. Tetapi alih-alih diarahkan, ia malah mendapat hukuman-hukuman fisik lebih dari yang sanggup ia tanggung. Ia menjadi tempat pelampiasan kemarahan ayahnya yang kecewa pada hidupnya sendiri hingga diluar batas sampai pada akhirnya Arie tidak lagi sanggup menahan siksaan lebih lama. Penyesalan datang menyeruak begitu melihat Arie terbujur kaku, tetapi semua sudah terlambat. Kasus ini mungkin yang pertama diblow up besar-besaran di media massa pada saat itu. Tetapi seiring berjalannya waktu, ketika semakin banyak orang yang depresi dan tidak siap untuk mendidik anak, kasus-kasus "Arie Hanggara" lainnya pun kerap menghias berbagai sudut harian. Orang tua yang menyiram minyak tanah dan menyulut anaknya hidup-hidup, pemukulan keras bahkan dengan benda-benda pada bagian tubuh yang rawan, semua itu kita saksikan terjadi dimana-mana. Ada anak-anak yang dipukul dengan rotan berulang-ulang sampai rotannya patah di badan mereka. Bayangkan hal seperti itu dilakukan kepada anak yang masih sangat lemah dan belum mengerti banyak tentang hidup. Bagi saya yang belum dikaruniai anak hingga hari ini, rasanya miris sekali melihat betapa orang-orang tua seperti itu tidak lagi memiliki rasa syukur dan tanggung jawab terhadap anugerah besar yang telah mereka terima.

Banyak orang tua yang kurang atau bahkan tidak mengerti bagaimana cara membesarkan anak secara bijaksana. Banyak diantara mereka yang melupakan pentingnya kasih sebagai dasar kehidupan yang seharusnya juga menyentuh hubungan antara orang tua dengan anaknya. Kita melihat anak-anak yang tumbuh dari keluarga yang keras dan kasar akhirnya menjadi orang-orang dengan mental yang porak poranda. Outputnya pun kemudian bisa bermacam-macam. Itu masih mending ketimbang anak-anak lain yang mungkin harus berakhir nyawanya bukan ditangan orang lain, tetapi justru ditangan orang tuanya sendiri. Di satu sisi, anak-anak memang terkadang harus dihukum agar menyadari kesalahan mereka dan tidak mengulangi lagi. Tetapi bentuk kekerasan fisik yang berlebihan bisa berakibat fatal, baik bagi masa depan mereka maupun nyawa mereka. Jika kita berpikir bahwa kekerasan fisik saja yang menjadi masalah, ada banyak pula anak-anak yang menjadi kacau karena sering dimaki, dikutuk atau dihujani kata-kata kasar dalam frekuensi tinggi. Tanpa disadari, hal seperti ini kemudian menghancurkan mental mereka hingga dewasa.

Alkitab menyatakan dengan jelas agar orang tua bertindak bijaksana dan berhati-hati dalam mendidik atau menghukum anak-anaknya.
"Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya." (Kolose 3:21). Hati yang terlanjur tawar atau mungkin sudah pahit seringkali susah untuk dipulihkan. Jangan sampai karena tidak mampu menahan emosi kita bertindak melewati batas dan meninggalkan luka di hati mereka. Itu bisa berpengaruh besar terhadap masa depan mereka. Pada kesempatan lain kita pun membaca "Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan." (Efesus 6:4). Do not irritate and provoke your children to anger, demikian bunyi pesan Paulus, but rear them tenderly in the training and discipline and the councel and admonition of the Lord. Mengajar atau menghukum anak bertujuan agar mereka menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik lagi bukan untuk menyiksa atau menjadikan mereka tempat pelampiasan. Jelas dikatakan bahwa anak-anak haruslah dididik dalam ajaran dan nasihat Tuhan, dan kekerasan baik secara fisik maupun mental bukannya membuat mereka mengenal Tuhan, tetapi justru sebaliknya akan membuat mereka tawar dan sulit untuk percaya kepada siapapun, termasuk kepada Tuhan.

Betapa indahnya pesan dalam Mazmur yang berkata: "Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang." (Mazmur 127:4-5). Anak-anak, itu adalah bagaikan anak panah di tangan seorang pahlawan. Selayaknya pahlawan yang sedang memanah, ia harus pintar mengarahkan busurnya ke arah yang dituju, bukan menembak sembarangan. Apa yang bisa dipetik sebagai hasilnya bukan saja bermanfaat bagi masa depan anak-anak saja, melainkan orang tuanya pun kelak akan merasakan kebahagiaan lewat mereka. Betapa manusia sering lupa bahwa anak bukanlah hasil dari hubungan suami istri semata, tetapi seperti apa yang dikatakan Alkitab, anak merupakan warisan atau pusaka dari Tuhan.
"Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah." (Mazmur 127:3) Dalam bahasa Inggrisnya dikatakan: "Behold, children are a heritage from the Lord, the fruit of the womb a reward." Jadi bukan saja anak laki-laki, tetapi anak perempuan pun merupakan pusaka yang indah dari Tuhan. Jika kita menyadari kehadiran mereka sebagai anugerah yang sangat indah, bukankah itu berarti bahwa kita harus mensyukurinya dengan bertanggung jawab penuh atas mereka? Dan kekerasan atau makian jelas tidak termasuk di dalamnya.

Orang tua butuh
memiliki hikmat Tuhan agar bisa mendidik anak-anak mereka dengan bijaksana. Dan Firman Tuhan berkata bahwa "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian." (Amsal 9:10). Awalilah langkah dengan rasa segan dan hormat akan Tuhan, dan dari sana melangkahlah maju dengan berpusat terus di dalamnya. Memang terkadang dibutuhkan kesabaran terlebih dalam menghadapi anak-anak yang tingkat kenakalannya di atas normal, dan jangan lupa bahwa bersama Tuhan kita akan bisa lebih sabar dalam menghadapi segala masalah. Ingatlah bahwa Firman Tuhan berkata: "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota." (Amsal 16:32). Tuhan menghargai kesabaran kita dengan begitu tinggi, karena selain dalam kasih itu memang terdapat kesabaran (1 Korintus 13:4) dan kita harus mengaplikasikan kasih dalam segala hal, kita pun harus sadar pula bahwa tanpa kesabaran kita bisa terjerumus melakukan banyak hal yang akan kita sesali di kemudian hari. Jika ada di antara teman-teman yang sempat atau pernah menyakiti hati anak-anak anda, berbesar hatilah untuk mengakui dan meminta maaf kepada mereka. Selalu ada lembaran baru disediakan Tuhan untuk memulihkan kembali hubungan antar keluarga termasuk antara orang tua dan anak-anaknya, pergunakanlah itu untuk memperoleh ikatan keluarga yang kokoh dengan kasih menjadi pengikatnya.


Jangan sakiti anak-anak lewat perbuatan atau perkataan karena itu bisa berdampak luas bagi masa depan mereka

http://renungan-harian-online.blogspot.com/2011/04/kekerasan-terhadap-anak.html

Sukses tetapi Kasihan

Sungguh pemuda sukses yang hebat! Ia masih belia, tetapi sudah menjadi pemimpin dan kaya raya (bandingkan Matius 19:20-22 dengan Lukas 18:18). Tak hanya kaya materi, tetapi juga secara ”rohani”. Sejak muda ia dididik mendalami Hukum Taurat dan menjalankannya (ayat 20). Ia dikagumi di lingkungan komunitas Yahudi saat itu. Ia juga dipandang berbakti kepada orangtua, sebab ia menghormati ayah-ibunya sejak belia dan tetap menghormatinya meski sudah sukses. Siapa tak bangga punya anak seperti ini?
Dengan kerinduan dan semangat, ia berlutut di hadapan Yesus—rabi muda yang menyedot massa karena kharisma dan kuasa-Nya dalam berkhotbah dan mengadakan tanda ilahi. Ia mohon petunjuk Yesus; apa lagi yang perlu diperbuat agar layak masuk ke Kerajaan Allah. Dalam berelasi dengan sesama, ia patut diacungi jempol. Dalam berbuat baik, ia hebat. Namun, ada satu yang kurang, dan hanya Yesus yang tahu: bahwa kekayaan materi, martabat sosial, dan ”kekayaan rohani” yang ia punya menjadi ilah yang diandalkan sebagai ”tiket” ke surga—menggantikan Allah. Maka, ia diminta menjual semua, membagikannya ke orang miskin, dan mengikut Yesus, sebagai bukti bahwa ia diselamatkan hanya oleh belas kasihan Allah. Betulkah ia merasa perlu petunjuk Yesus? Tidak! Sebab ia kecewa dan mengabaikan tawaran sejati untuk memasuki Kerajaan Allah. Alasan utamanya karena ”banyak hartanya” (ayat 22).
Pemuda ”sehebat” ini ternyata tak layak masuk Kerajaan Allah. Bagaimana dengan Anda? Beranikah Anda meletakkan seluruh kebanggaan Anda sebagai manusia, lalu datang kepada Allah sebagai orang yang miskin dan haus akan kebenaran?

http://www.renunganharian.net/utama.php

SEGALA KEHEBATAN MANUSIA TAK MEMBAWA KE SURGA
SUNGGUH HANYA KEMURAHAN YESUS YANG MEMBAWA KITA KE SANA

Older Posts